Selasa, 02 Mei 2017

Jalan-Jalan ke Batusangkar

Haiiiiiiii...!!!!!!
Dalam postingan kali ini saya bakal ngomongin tentang salah satu kota di Sumatra Barat, yaitu Batusangkar. Batusangkar adalah sebuah kota kabupaten yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Tanah Datar. Kota ini berada pada tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Lima KaumKecamatan Tanjung Emas, dan Kecamatan Sungai Tarab. Jadi saat libur lebaran tahun 2014 lalu, saya dan keluarga saya liburan ke kampung halaman orang tua saya di Padang, Sumatra Barat. Akhirnya kesempatan deh untuk mengunjungi salah satu kota di Sumatra Barat ini. Disana ada rumah adat suku Minangkabau yaitu rumah Gadang. Sebenarnya rumah gadang ada di tiap-tiap kabupaten di Sumatra Barat, di Batusangkar ini bangunan itu disebut ISTANO BASO PAGARUYUANG. Di dalamnya terdapat beberapa peninggalan kerajaan gitu deh seperti kapak, kain, gelas, teko, dan kamar pengantin. Untuk masuk kesana, pengunjung diwajibkan untuk membuka alas kaki dan biaya masuknya lupa berapa. Heheheee.Inilah beberapa dokumentasinya :


Nahh ini di depan setelah pintu masuk.

Lagi liat-liat apa aja yang dipajang ^_^



Tidak boleh dipegang! Katannya sih kalo dipegang nanti bisa bergerak sendiri -_-



Ini apaan ya???



Nahh ini gelas-gelas gitu, udah pada pecah



Saya lupa ini apaan -,-



Ini papa saya. Heheheee.. Belakangnya itu mushola



Ini istana yang lama, letaknya di belakang istana yang baru.


Disana kita juga bisa naik kuda lohh


Berpose dibelakang kamar pengantin



Beberapa bangunan yang melengkapi sekitaran istana pagaruyuang



Bersama keluarga



Kita bahas dikit lagi yaaa...
Istano Basa yang lebih terkenal dengan nama Istana Pagaruyung, adalah sebuah istana yang terletak di kecamatanTanjung Emas, kota Batusangkarkabupaten Tanah DatarSumatera Barat. Istana ini merupakan objek wisata budaya yang terkenal di Sumatera Barat.
Istano Basa yang berdiri sekarang sebenarnya adalah replika dari yang asli. Istano Basa asli terletak di atas bukit Batu Patah dan terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali namun kembali terbakar tahun 1966.
Proses pembangunan kembali Istano Basa dilakukan dengan peletakan tunggak tuo (tiang utama) pada 27 Desember 1976oleh Gubernur Sumatera Barat waktu itu, Harun Zain. Bangunan baru ini tidak didirikan di tapak istana lama, tetapi di lokasi baru di sebelah selatannya. Pada akhir 1970-an, istana ini telah bisa dikunjungi oleh umum.



(source: https://id.wikipedia.org/wiki/Istano_Basa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar