The BBQ Project (Beras,Baju,Quran) merupakan project amal untuk berbagi kepada saudara" kita yg kurang beruntung & untuk mushola disekitar Kota Pontianak. Let's share!!!
"Bukanlah kebaikan bahwa kamu menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat, tetapi yang sebenarnya kebaikan ialah yang beriman kepada Allah swt. dan Hari Kemudian dan malaikat-malaikat dan Kitab dan nabi-nabi, dan memberikan harta atas kecintaan kepada-Nya, kepada kaum kerabat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan orang musafir, dan mereka yang meminta sedekah dan untuk memerdekakan hamba sahaya; dan orang-orang yang mendirikan shalat dan membayar zakat; dan orang-orang yang menepati janji mereka bila mereka berjanji, dan mereka yang sabar dalam kesusahan dan kesengsaraan, dan tabah dalam masa perang; merekalah orang-orang yang benar dan merekalah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. 2:178)
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM....
Haiii sobat!!! Gimana kabarnya? Semoga selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin
Apa yang teman-teman bisa pelajari dari ayat di atas? Ya, BERBAGI!!! Berbagi itu indah bukan? Terutama berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
Dalam postingan kali ini, saya akan membahas tentang indahnya berbagi. Dalam memenuhi mata kuliah Agama Islam, saya dan keempat teman saya yaitu Risky, Shilvani, Della, dan Entin membuat project yang diberi nama BBQ Project, BBQ adalah singkatan dari Baju, Beras, dan Qur'an. Ya, project inilah yang sedang kami jalani. Walaupun project ini bernama Baju, Beras, dan Qur'an, tidak hanya ketiga ini yang akan kami sumbangkan, tapi bisa berupa benda-benda lain yang sekiranya layak untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Dalam melaksanakan project ini kami mengumpulkan uang untuk membeli barang-barang yang akan disumbangkan. Alhamdulillah, ada donatur yang membantu berjalannya project ini. Walaupun project ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam, kami berharap project ini akan terus berjalan. Ini adalah beberapa orang yang kami berikan sedikit bantuan, semoga bermanfaat!!! ^_^
1.Kami bertemu beliau di Pasar Sudirman,Pontianak. Beliau tampak tersenyum ramah saat kami menghampirinya. Bapak Nasar, sehari-hari bekerja sebagai tukang becak. Kami akui kami menerima sedikit kesulitan saat hendak berbincang dengan beliau dikarenakan usianya yang menginjak 70thn ditambah dengan bisingnya kondisi jalanan saat itu sehingga kami harus berbicara sedikit keras agar beliau dapat mendengar suara kami dengan lebih jelas. Namun,pertemuan kami saat itu dengan beliau sungguh sangat berkesan dan membekas
๐,bapak hebat!!!
2. Kami bertemu Bapak Ahmad Zairi saat kami hendak berteduh dari hujan. Beliau bercerita sehari-hari ia bekerja serabutan membantu warga seperti membetulkan genteng,memotong rumput dan lainnya. Meskipun telah sepuh,Bapak Ahmad selalu semangat menjalani rutinitasnya. Bapak hebat
๐
3. Bapak Karun ini sehari-hari bekerja sebagai penambal ban disekitaran Auditorium Untan dan jl.Daya Nasional. Meskipun telah sepuh,beliau tetap mau bekerja dan pantang untuk MENGEMIS. Beliau berkata akhir-akhir ini jarang sekali ada orang yang menambal ban dan menggunakan jasanya,jadi teman-teman jika kebetulan bertemu dengan Bapak Karun yuk kita berhenti sejenak barangkali untuk mengisi/memompa ban kita sembari membagikan sedikit rejeki kita untuk membantu beliau
๐
4. Bersama ibu Zariyah. Seorang pemulung yang tetap semangat memungut sampah-sampah di sekitaran PAL 5 walaupun dalam kondisi yang sudah tidak muda lagi. Semangat ibu!!!
5. Teman-teman masih ingat es krim krupuk atau biasa disebut es tong-tong? Saat ini memang cukup sulit menemukan pedagang es krim tersebut,namun kami sangat beruntung dapat bertemu dengan Bapak Pario. Beliau mengakui bahwa saat ini anak-anak kurang tertarik lagi dengan es krim tradisional ini karena sudah banyak es krim-eskrim modern dengan warna dan rasa yang lebih menarik dan bervariasi. Namun,Bapak Pario tetap semangat menjajakan es krimnya
๐nah teman-teman,jika adik-adik kita ingin makan es krim yuk kita perkenalkan dan berikan es tong-tong pada mereka,karena selain murah,enak,sehat(tidak mengandung pengawet),kita juga dapat membantu Bapak Pario dan pedagang-pedagang eskrim tradisional lainnya.
(btw, bapaknya malu di foto, jadi hasilnya rada candid gitu wkwk)
5. "Jaman sekarang susah sekali menemukan orang yg mau jahit sepatu,dapat 1 atau 2 pasang sehari saja sudah alhamdulilah"kata Bapak Hasan. Sosok tangguh ini berprofesi sebagai tukang sol sepatu di sekitar Jl.Imam Bonjol dan Komplek Untan. Nah teman-teman,jika sepatu/sendal kalian sedikit sobek atau lepas sol-nya,jangan buru-buru ke Mall buat beli yang baru,bisa diperbaiki kok sama Pak Hasan
๐ jadi selain berhemat kita juga bisa membantu Pak Hasan dan tukang-tukang sol sepatu lainnya
6. Kami bertemu Ibu Yati diperjalanan hendak pulang kerumah. Saat itu beliau sedang duduk dibawah pohon beralaskan kain sarung bersama kedua cucunya di pinggir Jl.Daya Nasional,Untan. Meskipun saat itu matahari sedang terik-teriknya,beliau terlihat bahagia bercengkrama dengan kedua cucunya yang lucu. Beliau bercerita sehari-hari ia bekerja sebagai pemulung. Diusianya yg menginjak kepala 7,beliau tetap semangat menjalani pekerjaan untuk menyambung hidup dan membahagiakan cucu-cucunya.
๐
"Bukanlah kebaikan bahwa kamu menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat, tetapi yang sebenarnya kebaikan ialah yang beriman kepada Allah swt. dan Hari Kemudian dan malaikat-malaikat dan Kitab dan nabi-nabi, dan memberikan harta atas kecintaan kepada-Nya, kepada kaum kerabat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan orang musafir, dan mereka yang meminta sedekah dan untuk memerdekakan hamba sahaya; dan orang-orang yang mendirikan shalat dan membayar zakat; dan orang-orang yang menepati janji mereka bila mereka berjanji, dan mereka yang sabar dalam kesusahan dan kesengsaraan, dan tabah dalam masa perang; merekalah orang-orang yang benar dan merekalah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. 2:178)
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM....
Haiii sobat!!! Gimana kabarnya? Semoga selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin
Apa yang teman-teman bisa pelajari dari ayat di atas? Ya, BERBAGI!!! Berbagi itu indah bukan? Terutama berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
Dalam postingan kali ini, saya akan membahas tentang indahnya berbagi. Dalam memenuhi mata kuliah Agama Islam, saya dan keempat teman saya yaitu Risky, Shilvani, Della, dan Entin membuat project yang diberi nama BBQ Project, BBQ adalah singkatan dari Baju, Beras, dan Qur'an. Ya, project inilah yang sedang kami jalani. Walaupun project ini bernama Baju, Beras, dan Qur'an, tidak hanya ketiga ini yang akan kami sumbangkan, tapi bisa berupa benda-benda lain yang sekiranya layak untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Dalam melaksanakan project ini kami mengumpulkan uang untuk membeli barang-barang yang akan disumbangkan. Alhamdulillah, ada donatur yang membantu berjalannya project ini. Walaupun project ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam, kami berharap project ini akan terus berjalan. Ini adalah beberapa orang yang kami berikan sedikit bantuan, semoga bermanfaat!!! ^_^
1.Kami bertemu beliau di Pasar Sudirman,Pontianak. Beliau tampak tersenyum ramah saat kami menghampirinya. Bapak Nasar, sehari-hari bekerja sebagai tukang becak. Kami akui kami menerima sedikit kesulitan saat hendak berbincang dengan beliau dikarenakan usianya yang menginjak 70thn ditambah dengan bisingnya kondisi jalanan saat itu sehingga kami harus berbicara sedikit keras agar beliau dapat mendengar suara kami dengan lebih jelas. Namun,pertemuan kami saat itu dengan beliau sungguh sangat berkesan dan membekas

2. Kami bertemu Bapak Ahmad Zairi saat kami hendak berteduh dari hujan. Beliau bercerita sehari-hari ia bekerja serabutan membantu warga seperti membetulkan genteng,memotong rumput dan lainnya. Meskipun telah sepuh,Bapak Ahmad selalu semangat menjalani rutinitasnya. Bapak hebat


3. Bapak Karun ini sehari-hari bekerja sebagai penambal ban disekitaran Auditorium Untan dan jl.Daya Nasional. Meskipun telah sepuh,beliau tetap mau bekerja dan pantang untuk MENGEMIS. Beliau berkata akhir-akhir ini jarang sekali ada orang yang menambal ban dan menggunakan jasanya,jadi teman-teman jika kebetulan bertemu dengan Bapak Karun yuk kita berhenti sejenak barangkali untuk mengisi/memompa ban kita sembari membagikan sedikit rejeki kita untuk membantu beliau

4. Bersama ibu Zariyah. Seorang pemulung yang tetap semangat memungut sampah-sampah di sekitaran PAL 5 walaupun dalam kondisi yang sudah tidak muda lagi. Semangat ibu!!!
5. Teman-teman masih ingat es krim krupuk atau biasa disebut es tong-tong? Saat ini memang cukup sulit menemukan pedagang es krim tersebut,namun kami sangat beruntung dapat bertemu dengan Bapak Pario. Beliau mengakui bahwa saat ini anak-anak kurang tertarik lagi dengan es krim tradisional ini karena sudah banyak es krim-eskrim modern dengan warna dan rasa yang lebih menarik dan bervariasi. Namun,Bapak Pario tetap semangat menjajakan es krimnya

(btw, bapaknya malu di foto, jadi hasilnya rada candid gitu wkwk)
5. "Jaman sekarang susah sekali menemukan orang yg mau jahit sepatu,dapat 1 atau 2 pasang sehari saja sudah alhamdulilah"kata Bapak Hasan. Sosok tangguh ini berprofesi sebagai tukang sol sepatu di sekitar Jl.Imam Bonjol dan Komplek Untan. Nah teman-teman,jika sepatu/sendal kalian sedikit sobek atau lepas sol-nya,jangan buru-buru ke Mall buat beli yang baru,bisa diperbaiki kok sama Pak Hasan


6. Kami bertemu Ibu Yati diperjalanan hendak pulang kerumah. Saat itu beliau sedang duduk dibawah pohon beralaskan kain sarung bersama kedua cucunya di pinggir Jl.Daya Nasional,Untan. Meskipun saat itu matahari sedang terik-teriknya,beliau terlihat bahagia bercengkrama dengan kedua cucunya yang lucu. Beliau bercerita sehari-hari ia bekerja sebagai pemulung. Diusianya yg menginjak kepala 7,beliau tetap semangat menjalani pekerjaan untuk menyambung hidup dan membahagiakan cucu-cucunya.
Nah, itu lah beberapa orang yang kami berikan bantuan. Tapi, ada sesuatu yang mengayat hati ketika kami sedang mencari target. Siang itu, di sekitaran Jeruju ada seorang bapak tua berjalan di trotoar, ketika kami menghampiri beliau dan hendak memberikan bantuan, beliau spontan menolaknya. Kenapa? Karena beliau tidak mempunyai rumah. Ya, dia berkata " Nggak usah! Saya nggak punya rumah buat masaknya. Nggak usah.." Sedih bukan teman-teman?
๐
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAmazing article sist. Sukses terus ya projectnya.
BalasHapusThank you very much sist ;)
BalasHapus